Langsung ke konten utama

RAJA AMPAT : Serpihan Keindahan Surga yang Jatuh ke Bumi (PART II : MISOOL ISLAND)

Misool Island!!! Sebuah destinasi yang "katanya" paling wajib dikunjungi kalau berkunjung ke kawasan wisata Raja Ampat. Dan "katanya" lagi, keindahan alam bawah laut dan landscape yang ditawarkan di kepulauan Misool begitu berbeda indahnya, melebihi keindahan Kepulauan Wayag atau pun Piaynemo.

Pada waktu dan kesempatan kali ini, masih dengan tim yang sama, setelah dikurang dan ditambah dengan beberapa orang yang berbeda, terkumpullah 17 orang yang memiliki tujuan yang sama, ingin menjelajah kepulauan Misool. Yappp! Setelah rehat 2 hari dari menjelajah Kepulauan Wayag & Piaynemo, kini tiba saatnya aku dapat melihat keindahan Kepulauan Misool secara langsung. Rasa bahagia begitu nyata mewarnai hariku saat itu.


Senin, 15 Maret 2021 (PELABUHAN MARINA SORONG - KAMPUNG PULAU KASIM - KAMPUNG HARAPAN JAYA)

Pk. 09.00 WIT, Meet up at Marina Sorong Port
"Hari ini kita ketemu di Pelabuhan Marina, Sorong, ya." 
....
Siapp! Ku packing-kan seluruh bawaanku, mempersiapkan diri menuju meeting point yang telah disepakati. Sebetulnya dari Pelabuhan Sorong, kita dapat menyeberang ke Misool dengan menggunakan kapal cepat (tujuan Sorong - Waisai - Misool), namun pada bulan Maret ini, seluruh perjalanan kapal cepat menuju Misool dari Pelabuhan Waisai, ditiadakan. Oleh sebab itu, grup kami memilih untuk menyewa kapal yang langsung berangkat dari Sorong. Oh ya sekedar informasi, jarak tempuh Sorong - Misool memakan waktu sekitar 4-5 jam, perjalanan laut yang tentunya sangat panjang. So, bagi kalian yang mabok laut, jangan lupa bawa perlengkapan perangnya ya.

Pagi itu cuaca begitu tampak cerah, secerah perasaan bahagiaku yang sebentar lagi akan menginjakkan kaki di Misool. Selamat datang di Marina Sorong Port!! Starting point kami mengawali cerita bahagia di Misool.




Pk. 11.30 WIT, Bersandar di Kampung Pulau Kasim
Sekitar pukul 09.15 WIT, kapal yang kami sewa bergerak perlahan meninggalkan pelabuhan. Belum lama, sekitar 15 menit berjalan, tiba-tiba kapal yang kami naiki berhenti. Setelah di check, ternyata ada sedikit trouble pada mesin kapal yang mengharuskan para kru sigap memperbaiki kerusakan.
Ternyata perbaikan di awal hanyalah perbaikan ringan dan sementara, untuk kedua kalinya, sebelum kami melakukan perjalanan laut yang panjang, kapal kami harus bersandar di Pulau Kasim untuk di-maintenance kembali.




Pk. 15.30 WIT, Disambut anak-anak Kampung Harapan Jaya
Setelah beristirahat makan siang cukup lama di kampung Pulau Kasim, kapal kami bergerak semakin jauh menuju Kampung Harapan Jaya yang akan menjadi tempat peristirahatan kami selama 4 hari ke depan.
Setelah 4 jam berlalu mengarungi laut, dari kejauhan tampak lambaian tangan dan langkah kaki kecil berlarian menyambut ketibaan kami. Sebelum kapal kami benar-benar bersandar di dermaga Kampung Harapan Jaya, kami disambut hangat oleh anak-anak di Kampung Harapan Jaya. Sebuah moment yang begitu sangat indah.
...
Welcome to Kampung Harapan Jaya!!
Sembari menghabiskan waktu menunggu malam tiba, tidak banyak aktivitas yang kami lakukan sore kala itu, selain "mandi" di pantai, duduk santai di dermaga mencari signal, serta berbaur dengan penduduk lokal menikmati tiap tawa bahagia dan keramahan mereka.







Selasa, 16 Maret 2021 (PUNCAK HARFAT - GOA KERAMAT - GOA LUKISAN ZAMAN PURBA (Telapak Tangan 1/2) - YAPAP - PANTAI BANOS)

Pk. 08.00 WIT, Gasssss!! Menuju Puncak Harun Fatimah
Hari itu kami berangkat pukul 08.00 WIT. Destinasi pertama yang akan kami kunjungi adalah Puncak Harfat yang berjarak lebih kurang 20 menit dari Kampung Harapan Jaya. For your information, Puncak Harfat adalah salah satu spot foto terbaik di wilayah Kepulauan Misool. Asal mulanya, puncak ini ditemukan oleh sepasang suami bernama Bapak Harun dan Ibu Fatimah. Oleh sebab itu, puncak tertingginya dinamakan Harfat yang merupakan singkatan nama sepasang suami istri tersebut.
Jika kapal telah bersandar di dermaga, kita dapat melakukan trekking ringan selama 15-20 menit untuk tiba di puncaknya. Jalurnya sudah dikelola dan dibuat dengan sangat baik. Tangga kayu yang dibuat dan disusun rapih akan memudahkan kita untuk sampai dipuncaknya. Oh ya dari puncaknya, kita bisa melihat bebatuan kars yang terhampar begitu indah di laut, dengan gradasi warna air yang sungguh memukau.
Tak berlama kami mengabadaikan moment tersebut, kami segera bergegas turun dan melanjutkan perjalanan menuju Goa Keramat.










Pk. 11.00 WIT, Selamat datang - Goa Keramat
Pk. 10.35 WIT, kapal perlahan berangkat menuju goa keramat yang akan menempuh pejalanan laut selama 25 menit. Sesampainya di goa ini, ku terpesona dengan kemegahan keindahan alam yang masih sangat terawat.
Oh ya, di kawasan goa keramat ini terdapat makam suami istri yang merupakan penyebar Islam pertama di kawasan Misool. So, jangan sembarangan meninggalkan jejak, atau bicara sembarang ketika kalian berada di tempat ini. Itulah sebabnya tempat ini dinamakan Goa Keramat.
Sebelum meneruskan perjalanan dan beranjak menuju Goa Lukisan Zaman Purba, di tempat ini kami mengambil waktu untuk makan siang dan beristirahat. Tepat pukul 12.30 WIT, kapal kami akhirnya benar-benar bergerak pergi meninggalkan Goa Keramat.






Pk. 13.00 WIT, Telapak Tangan 1/2 - Goa Lukisan Zaman Purba
30 menit berlalu, perlahan kapal kami melipir ke sebuah dinding-dinding bebatuan kars yang besar. Tampak dari atas kapal coret-coretan semacam cap telapak tangan yang aku sendiri tak tahu kapan dan dari mana semua itu berasal. Yap... ternyata kami telah sampai di destinasi selanjutnya, yaitu Lukisan Telapak Tangan 1/2 (Goa Lukisan Zaman Purba). Konon katanya, lukisan telapak tangan ini merupakan peninggalan sejarah bahwa dahulu kala pernah ada manusia yang tinggal disini. Sesampainya disini, kita tidak bisa turun, kita hanya bisa berfoto mengabadikan moment bersejarah dari atas kapal. Karena view-nya begitu-begitu aja, tak berlama, kami langsung pergi menuju destinasi selanjutnya, yaiut Yapap!


Pk. 13.30 WIT, YAPAP
Dari Goa Telapak Tangan menuju Yapap tidak terlalu jauh letaknya. Kami hanya cukup menempuh perjalanan laut, lebih kurang sekitar 15 menit. Yapap merupakan sebuah destinasi bebatuan kars yang berdiri tegak membentuk sebuah landscape yang indah. Aktivitas yang bisa kita lakukan disini ialah kita dapat basah-basahan dan juga berfoto-foto cantik.




Pk. 15.00 WIT, Pantai Banos
Tak cukup basah-basahan di Yapap, kami melanjutkan ke destinasi selanjutnya yang juga tak kalah indah dan bikin mageran. Pantai Banos! Panas terik siang itu membuat kami begitu malas, sembari yang lain masih pada semangat snorkeling, kami yang adalah tim mager (tim malas basah-basah), hanya leyeh-leyeh cantik dipinggir pantai di bawah rindangnya pohon sambil berfoto-foto ria.
Setelah seluruh tim puas bermain air, kami kembali ke Kampung Harapan Jaya untuk beristirahat. Oh ya sekedar informasi, selama berada di Misool, kami tinggal di rumah keluarganya Bang Jabir, seorang pemuda asli Kampung Harapan Jaya yang saat ini stay di Sorong. 




Rabu, 17 Maret 2021 (DAFALEN - BALBULOL - NAMLOL - BAGAN <WHALE SHARK POINT>)

Pk. 08.00 WIT, Menuju Puncak Love Kecil
Tujuan pertama destinasi yang akan kami kunjungi hari itu ialah Geosite Dafalen (love kecil). Dari Kampung Harapan Jaya, memakan waktu sekitar 30 menit untuk tiba di dermaga Geosite Dafalen. Jarak yang tidak terlalu jauh pastinya.
Sesampainya di Dafalen untuk melihat landscape love kecil, kami harus trekking lagi selama lebih kurang 20 menit melewati anak tangga. Namun tak serapih di Puncak Harfat, terkadang ada beberapa akses tangga yang terputus yang mengharuskan kita untuk tetap berhati-hati.





Pk. 08.50 WIT kami tiba di puncaknya. Rasa kagum dan ucapan syukur seketika meluncur dari mulut bibirku yang kecil. "Oh Tuhan, kenapa ada tempat yang begitu indah seperti ini? Jikalau Engkau bukan seorang pelukis yang agung dan handal, apakah kami bisa menikmati semua ini? Terima kasih, Tuhan."



Pk. 11.30 WIT, Tiba di Balbulol
Setelah turun dari puncak Love kecil, kami pergi mengunjungi destinasi selanjutnya yaitu Balbulol. Hampir sama seperti Yapap, Balbulol merupakan destinasi bebatuan kars berbentuk kerucut yang berdiri tegak membentuk sebuah landscape indah. Aktivitas yang bisa kita lakukan disini selain berfoto ria, kita juga dapat snorkeling.
Puas berpanas ria dan bermain air, perut kami terasa lapar, kami putuskan untuk menuju Namlol, dan makan siang di sana.




Pk. 12.50 WIT, Makan Siang di Namlol
Sesampainya di Namlol, kami langsung memutuskan untuk makan siang sambil menikmati pemandangan pantai yang begitu unik. Di pantai ini terdapat sebuah palung yang akan membuat mata kita begitu dimanjakan oleh gradasi warna yang nampak indah. Namlol merupakan sebuah spot foto yang unik, dimana pada kawasan ini terdapat bebatuan kars yang terkikis, namun tetap berdiri tegak.



Palung dengan gradasi warna yang okee

Pk. 14.00 WIT, Menuju Bagan (Whale Shark)
Ntah kenapa setelah makan siang, siang itu aku begitu sangat mengantuk. Sepanjang perjalanan dari Namlol menuju Bagan tempat dimana Whale Shark mutar-mutar selama sebulan terakhir, aku tertidur begitu lama dan pulas. Aku tidak mengingat secara mendetail apa yang sedang terjadi. Ketika rombongan sibuk bolak-balik membeli umpan untuk memancing whale shark supaya mendekat ke bagan, disitu aku malah masih asik tidur. Dan anehnya, tidak ada seorangpun yang membangunkan aku.
"Oii.. Whale Shark, Whale Shark!! Turun, turun.." Suara gaduh, riuh terdengar dari atas kapal.

Sumber: @hari.srg

Masih setengah sadar dan penasaran, ku mengintip dari jendela kapal apa yang sedang terjadi saat itu. Ketika ku lihat banyak rekan yang sudah nyemplung dan ikut berenang dengan ikan besar itu, tanpa babibu lagi, nyawa yang tadinya masih setengah melayang, tiba-tiba berubah. Semangatku begitu membara, dengan segera ku naik ke atas kapal, bersama-sama menikmati tiap keseruan, kebahagian kami yang beruntung dapat melihat langsung whale shark berenang mengitari kapal. Sungguh sebuah moment langkah!

Pk. 17.45 WIT, Kampung Yellu - Kampung Harapan Jaya
Puas menikmati dan bermain bersama whale shark, akhirnya kami harus mengakhiri perjalanan hari itu dan kembali ke kampung Harapan Jaya. Namun sebelum benar-benar pulang, kami sempat berkunjung ke Kampung Yellu yang jarak tempuhnya hanya memakan waktu 5 menit untuk mengisi bahan bakar kapal. Sembari kapal yang kami tumpangi mengisi bahan bakar, kami bisa berselunucur ria internetan ditempat ini. Kencengggg cuy!

Dermaga Kampung Yellu


Kamis, 18 Maret 2021 (KARAWAPOP, POS HIU, PANTAI YALEK, KAMPUNG YAPALALE)

Pk. 08.00 WIT, Karawapop
Hari ini adalah hari keempat kami menjelajah Misool, ini menjadi penanda bahwa trip Misool akan segera berakhir. Sekitar Pk. 08.00 WIT, kapal kembali berangkat untuk menuju destinasi pertama di hari itu yaitu Karawapop (Puncak Love Besar). Sama seperti di Dafalen, untuk melihat landscape Karawapop, kita harus mencapai puncaknya lebih dulu. Kembali kita harus trekking sekitar lebih kurang 30 menit, di jalan yang sudah begitu sangat baik kondisinya (tangga kayu). Dari dermaga, puncaknya kelihatan sangat jauh, namun ketika sudah dijalanin, tak terasa langkah demi langkah kaki akan membawa kita kesebuah perjalanan yang sangat wow dan worth it.



Sungguh landscape yang begitu indah, yang membentuk love yang begitu besar. Menurutku, disini tempat terbaik nan romantis jikalau kisah cinta dinyatakan. Bersyukur sekali lagi kepada Tuhan karena ku dapat menginjakan kaki dan menikmati tempat indah ini.





Pk. 11.30 WIT, Beranjak ke Pos Hiu 
For your information, Karawapop merupakan salah satu tempat snorkeling terbaik di Misool, namun dikarenakan mentari begitu menyengat (siang hari bolong), maka kami putuskan untuk bersantai dan makan siang di Pos Hiu terlebih dahulu.
Di tempat ini, kita dapat berteduh, beristirahat ataupun makan siang. Sembari menghabiskan waktu luang, kita juga dapat berfoto dengan anakan hiu yang masih sangat kecil. Tapi Bang Jabir berpesan: "jangan sembarang di kasih makan ya gaes ikannya, biar jiwa predatornya tetap alami." (Iya, seperti cintaku ke kamu! HAHAHAA!)

Sumber: @hari.srg

Sumber: @hari.srg




Pk. 13.50 WIT, Pantai Yalek
Setelah puas dan kenyang makan, kami beranjak menuju pantai Yalek yang merupakan salah satu pantai terbaik di Misool yang memiliki pasir putih nan panjang.
Setelah benar sampai di Pantai Yalek, aku memang begitu sangat terpukau akan keindahannya. Dari sisi sebelah kanan, kita bisa menaiki beberapa anak tangga menuju sebuah bukit, tempat kita bisa melihat dan menikmati pemandangan pantai Yalek dari atas. 
Katanya sih, di Pantai ini juga merupakan sebuah tempat penangkaran penyu, tapi sejauh mata memandang, ku tak melihat penyu sama sekali.
Sangat betah untuk berlama-lama disini sambil menikmati dogan yang langsung di petik dari pohonnya.









Pk. 15.30 WIT, Kembali ke Karawapop
Mentari sudah tak begitu menyengat, membawa kami kembali ke pelisiran Karawapop untuk snorkeling. Untuk orang-orang seperti saya yang takut air atau males basah-basahan, pastinya memilih untuk dipinggiran menikmati pemandangan dan berfoto.




Pk. 16.45 WIT, Menuju ke Yapalale
Tak terasa, hari itu akan segera berakhir. Setelah puas basah-basahan dan bersantai ria di Karawapop, sebetulnya kami berencana ingin menikmati sunset di Batu Susun. Namun, dikarenakan bensin kapal dirasa kurang memadai untuk ke destinasi itu, tim memutuskan untuk sunset-an di kampung Yapalale.
Disini kita bisa bermain kano, atau pun sekedar duduk manis di pinggiran dermaga menunggu matahari terbenam. Sebuah moment yang sangat indah menutup cerita hari itu.




Oh ya, jarak antara Kampung Yapalale dengan Kampung Harapan Jaya begitu dekat. Dari Yapalale, kita dapat berjalan kaki saja sekitar 20-30 menit untuk sampai di Kampung Harapan Jaya.
Sore itu, kami memilih untuk berjalan kaki, dan dari Kampung Yapalale menuju Kampung Harapan Jaya, mataku sedikit dimanjakan dengan beberapa landscape menarik yang sempat ku abadikan dalam gambar.

 

Petang menghilang, gelap pun datang, pertanda malam akan semakin tiba. Tak terasa itu adalah malam terakhir kami bersama-sama di Kampung Harapan Jaya. 

Jumat, 19 Maret 2021 (KAMPUNG HARAPAN JAYA - PELABUHAN MARINA SORONG)

Waktu berlalu begitu cepat, tak terasa hari itu adalah hari terakhir kami bersama berada di Kampung Harapan Jaya. Kampung yang memberikan kesan mendalam untukku pribadi. Diiringin hujan di pagi kala itu, dengan persiapan yang sudah disiapkan sebelumnya, beberapa teman kami melakukan charity. Mereka telah membawa beberapa pelengkapan belajar, masker, makanan, serta vitamin untuk bisa dibagikan kepada anak-anak disana. Sekali lagi ini sebuah moment yang indah untuk diabadikan. 



Kapal sudah siap! Siap mengantar kami menuju Sorong. Walau hati terasa masih sangat berat untuk menyudahi trip tersebut dan berpisah dengan semua kenangan yang terbangun selama 5 hari belakangan itu, kami tetap harus bergegas mempacking seluruh bawaan kami menuju Pelabuhan Marina, Sorong.

Terima kasih Misool! Terima kasih seluruh Warga Kampung Harapan Jaya! Terima kasih Backpacker Jakarta! Terima kasih kepada kru kapal Putri Sion! Terima kasih untuk ke-16 orang yang ada bersamaku di Kapal Putri Sion! Terima kasih telah menjadikanku saudara. Mengajariku akan banyaknya hal. Sebuah perjalanan yang begitu istimewa, yang membawaku semakin mengenal arti sebuah kesederhanaan, kekeluargaan, serta persahabatan yang erat. Terima kasih kepada Tuhan untuk semuanya itu. Berterima kasih juga karena telah menaruh sedikit serpihan keindahan surga di bumi. Ku berharap suatu saat bisa kembali lagi ke tempat ini dengan cerita dan harapan yang berbeda. 

DERMAGA KAMPUNG HARAPAN JAYA | Sumber: @hari.srg



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

GUNUNG RAUNG : Perjalanan Menggapai Puncak Sejati - 3344 MDPL

Raung, 3344 MDPL I'm coming!!! Pucuk dicinta ulampun tiba. Gayung bersambutlah pokoknya! Cerita kali ini bisa dibilang kebanyakan drama, namun sangatlah menyenangkan. Kenapa enggak, keinginan awak beberapa tahun silam akhirnya kesampean, baca nih -> K E S A M P E A N.  Rasa penasaranku begitu menggebu, nancap sampai ulu untuk menunggu moment itu, akhirnya terealisasi. Moment opo toh neng? Ya... Pokoke berhasil muncak dan megang plakat Mt. Raung yang dikenal sebagai gunung yang memiliki trek paling ekstrem se-Pulau Jawa. Sebelum menceritakan detail perjalananku, aku ingin sodara-sodari kenal akan gunung ini. Raung... Secara administratif, kawasan gunung Raung termasuk dalam wilayah di tiga kabupaten yaitu Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember. Dan secara geografis, lokasi gunung Raung berada dalam kawasan komplek Pegunungan Ijen, dan dinobatkan menjadi gunung yang memiliki puncak paling tinggi dari gugusan pegunungan tersebut.  Raung sendiri memiliki 4 titik puncak, yaitu

Budget Traveling Palembang - Bali sampai ke Labuan Bajo

Untuk postingan kali ini, saya akan merincikan biaya yang saya keluarkan (pribadi) untuk dua tempat wisata ini. Biaya jalan-jalan ini kurang lebihnya terdiri dari : 1. Biaya transportasi  : a. Pesawat Palembang - Bali b. Pesawat Bali - Labuan Bajo c. Pesawat Labuan Bajo - Palembang d. Trasportasi ke Bandara 2. Biaya Inap Hotel a. Hotel di Bali b. Hotel di Labuan Bajo 3. Biaya Sailing 3D 2N 4. Biaya Lain-Lain a.  Biaya Makan / Kuliner b. Tempat masuk wisata b. Transportasi di Bali dan Labuan Bajo c. Tips ABK 4. Oleh - Oleh ( optional ) 1. Biaya Transportasi a. Pesawat Palembang - Bali (Garuda) 22 Maret 2016 - Rp 900.000,- Untuk pergi ke Bali, ada begitu banyak pilihan maskapai penerbangan. Saya lebih memilih untuk naik pesawat ketimbang jalur darat (ngeteng) dengan alasan ya Sumatera dan Bali itu jauh sekali oi.. Berhubung saya sudah merencanakan dan membeli tiket PLM - DPS 3 bulan sebelum (Desember), saya mendapat harga tiket jauh lebih mur